Sabtu, 06 April 2013

Musik daerah KAL-SEL musik Gamelan Banjar


Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda.
Gamelan  adalah  benda  seni  sebagai  penghasil  bunyi  yang merupakan  sarana  seniman dalam  menuangkan  ide-ide  kreatifnya  dalam  menghasilkan  suatu  karya  seni  musik tradisi/karawitan.  Karya  tersebut  memiliki  unsur  keindahan  yang  dapat  dirasakan  baik  oleh seniman  pencipta,  pelaku,  serta  dinikmati  oleh masyarakat  penikmat  seni.

1.           Sejarah Gamelan di indonesia
Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu-Budha yang mendominasi Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia. Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan Majapahit. Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-an dalam musik gamelan adalah bagaimana cara menyanyikannya. Dalam mitologi Jawa, gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih spesifik kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk set gamelan.
Musik Gamelan merupakan gabungan pengaruh seni luar negeri yang beraneka ragam. Kaitan not nada dari Cina, instrumen musik dari Asia Tenggara, drum band dan gerakkan musik dari India, bowed string dari daerah Timur Tengah, bahkan style militer Eropa yang kita dengar pada musik tradisional Jawa dan Bali sekarang ini.
Kekhasan jenis kesenian di nusantara tidak saja terletak di Pulau Jawa dan Bali, akan tetapi di luar kedua pulau tersebut juga tersimpan keunikan kesenian khususnya seni musik yang patut diperhatikan. Salah satunya adalah Gamelan Banjar yang berasal dari Kalimantan Selatan. Menurut Hastanto, gamelan ini digolongkan ke dalam klasifikasi perangkat gamelan instrumentalia. Jenis perangkat musik ini digolongkan dalam perangkat gamelan sebab didominasi oleh instrumen pukul yang sumber bunyinya terbuat dari logam dengan bentuk bilah maupun gong berpencon. Pada gamelan ini, lebih mementingkan sajian instrumentalia.
2.           Sejarah Gamelan Banjar di Kalimantan Selatan
Gamelan Banjar adalah seni karawitan dengan peralatan musik gamelan yang berkembang di kalangan suku Banjar di Kalimantan Selatan.
Gamelan Banjar keberadaannya sudah ada sejak zaman Kerajaan Negara Dipa pada abad ke-14 yang dibawa oleh Pangeran Suryanta ke Kalimantan Selatan bersamaan dengan kesenian Wayang Kulit Banjar dan senjata keris sebagai hadiah Kerajaan Majapahit. Pada masa itu masyarakat Kalimantan Selatan dianjurkan untuk meniru budaya Jawa. Pasca runtuhnya Kerajaan Negara Daha (1526), ada beberapa pemuka adat yang mengajarkan seni gamelan dan seni lainnya kepada masyarakat yaitu :
1.               Datu Taruna sebagai penabuh gamelan
2.               Datu Taya sebagai dalang wayang kulit
3.               Datu Putih sebagai penari topeng
Masa Pangeran Hidayatulla, penabuh-penabuh gamelan disuruh belajar menabuh gamelan di keraton Solo. Dalam hal itu hingga sekarang, baik pukulan dan lainnya menjadi panutan gamelan Gusti-gustian, terutama sekali pukulan yang hanya ditambah dua kali akhir gong. Hal tersebut yang menyebabkan adanya persamaan pada Gamelan Banjar dengan Gamelan Jawa baik dari segi instrumen maupun teknik permainannya.


a.      Perangkat Gamelan Banjar
Dalam perkembangannya, terdapat dua versi Gamelan Banjar yaitu,
  1. Versi Keraton :
a)      Babun
b)      gendang dua,
c)      rebab
d)     gambang
e)      selentem
f)       ketuk
g)      dawu
h)      sarun 1
i)        sarun 2
j)        sarun 3
k)      seruling
l)        kanung
m)    kangsi
n)      gong besar
o)      gong kecil
2.      Versi Rakyat :
a)      babun
b)      gendang dua
c)      rebab
d)     gambang
e)      selentem
f)       ketuk
g)      dawu
h)      sarun 1
i)        sarun 2
j)        sarun 3
k)      seruling
l)        kanung
m)    kangsi
n)      gong besar
o)      gong kecil
Berdasarkan pemaparan instrumen pada kedua versi Gamelan Banjar tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa Gamelan Banjar versi keraton memiliki instrumen yang lebih banyak daripada Gamelan Banjar versi rakyatan. Ada delapan instrumen yang sama, dan pada versi keraton memiliki lima instrumen yang tidak dimiliki versi rakyatan yaitu pada instrumen gendang dua, rebab, gambang, ketuk, dan seruling.
Dalam perkembangannya musik gamelan Banjar versi keraton semakin punah. Sementara musik Gamelan Banjar versi rakyatan hingga saat ini masin eksis.
b.      Fungsi Gamelan Banjar
Dalam perkembangannya, Gamelan Banjar dapat berfungsi sebagai sebuah perangkat gamelan yang berdiri sendiri (instrumentalia seperti yang dikatakan Hastanto) dan dapat juga berfungsi sebagai perangkat gamelan untuk mengiringi jenis kesenian pertunjukan lainnya. Jenis kesenian yang diiringi dengan Gamelan Banjar diantaranya adalah seni tari, kuda gipang, topeng Banjar, dan wayang Banjar baik itu wayang kulit maupun wayang gung (wayang orang).
Pementasan seni pertunjukan yang diiringi oleh Gamelan Banjar kerap dipergunakan pada acara-acara seremonial dan sakral. Hal tersebut biasanya dapat dilihat pada jenis sesajen yang dipergunakan. Selain itu, dapat juga bersifat profan yang dipertunjukan untuk hajatan pada perkawinan maupun sebagai sebuah  tontonan hiburan.

di kutip dari berbagai blog

d

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Online Casino - Kasino Games Online - Kadangpintar
Get the best casino games online! Play and win real money kadangpintar with Kasino, 제왕카지노 the งานออนไลน์ only trusted online casino that offers quality gaming, fun bonuses,